Polemik Jalanan.

Jalanan kali ini tidak terlalu ramai,

Tpi entah kenapa terasa begitu sumpek dan sesak..

Jalanan kali ini dipenuhi oleh org2 yang sangat semberono..

Jalan yg lempang tpi memilih menyelinap disisi kecil pengendara yg lain, mengusik ketenangan org2 yang sudah benar dijalan yg semestinya.

Kenapa dgn manusia ini, apa yg sedang dipikirkan nya hingga abai dan acuh ?
Hingga terlihat begitu egois.
Bagaimana dia tadi mengawalai hari nya ? Keputusan apa yg diambil nya tdi setelah bangun pagi ?
Masalah apa yg dihadapi nya pagi ini ?

Org2 senonoh dan acuh itu sontak menganggu hayalan ku dijalan pagi ini ketika aku mencoba menyusun planning ku pagi ini, dan sebenar nya ada 1 planning yg membuatku semakin sesak berada dijalanan ini.

Sepulang kerja, Aku harus ke Rs untuk menjenguk saudara. Bukan perihal beban untuk menjengguk yg membuat sesak. Tpi Rumah Sakit yg akan ku kunjungin ini adalah Rumah sakit yg pernah memperlihatkan sebuah ketulusan diatas wajah2 org sakit.
Dan pernah tersemat dihati ku, "Ku harap, aku tak akan kemari lagi untuk siapa pun"
Panjang umur dan sehat selalu org2 yg berada di sekeliling ku.
Dan hari ini aku harus merelakan untuk merasakan sesak dan kalut nya hati ini berada di Rumah sakit itu lgi.

Dannn mari kita lihaaaaatttt bagaimana perkembangan hati mu ketika datang ke Rs itu lagi..

Kemudian, ku beranjak dari planning ku yg ke 2, bahwa aku sudah muak dengan jalanan ini,  dengan semua kenangan selama diperjalanan ini.
Muak dengan keegoisan org org nya, muak dengan jalanan yg sempit, muak melihat tempat2 yg pernah terbersit di hati, tempat yg menjadi tempat singgah untuk membeli cemilan ketika haus dan lapar melanda sepulang kerja, atau bahkan menjadi tempat makan yg dijadikan untuk tempat berdiskusi, tempat menunggu, tempat yang menjadi titik untuk bertemu dan berpisah satu dengan yg lain, tempat yg pernah menjadi tempat mengucapkan janji, mengucapkan maaf, bahkan mengucapkan makian.
Aku muak dgn apa yg ku liat dijalanan itu setiap pagi dan sore sepulang kerja.
Jalanan ini semakin membuatku sesak.
Jalanan ini sudah menjadi kesesakan ku setiap hari ini setelah kejadian itu. Menjadi saksi tempat ku menghayati dan mengingat setiap peristiwa apapun yg terjadi.
Dijalanan itu aku pernah menolong org, memberi sedekah bagi tangan yg menengada, memberi jalan terlebih dahulu bagi org2 yang kurang sabar, dan kurang berakal, dijalanan itu aku bertemu org2 dari yg rendah hati, hingga yg tinggi hati, angkuh dan sombong semua ada jenis2 org seperti itu di jalanan yg ku lalui,  dijalanan itu aku sering menyebut nama Jesus, mengelus dada ku, dan menarik nafas ketika sesuatu terjadi dan terpikirkan.

Jalanan itu membuat ku semakin sulit melupakan setiap peristiwa yg sudah terjadi, jalanan itu seperti kekurangan oksigen, yg ketika kau mencoba menarik nafas untuk menghirup oksigen untuk memenuhi ruang otak mu, justru seperti mencekik leher mu, dan menyempitkan paru2 mu hingga membuat terasa sesak..

Seketika hati ku semakin sesak, tiba2 saja dipersimpangan jalan di 1 titik, jalanan kembali ramai, seperti semua sedang berlomba untuk memutar, tetap jalan lurus tanpa melihat sisa kanan dan kiri. Semua terasa seperti gusar, sama seperti pikiran ku seketika,
Ketika ku dapati mobil yg sepertinya dimiliki oleh org yg tinggi hati, org yg egois, org sombong dan yg tidak berhati, yg seperti nya ingin menunjukan diri, ingin diketahui siapa yg berada didalam mobil putih itu,lagak nya bak seperti mampu menabrak siapa saja yg menghalangi jalan nya, mobil itu yg begitu bebas berlalu lalang dijalanan yg ku lalui setiap hari nya . Jelas itu sangat mengusik ketenangan ku, dan menyulitkan ku untuk bisa berpikir tenang selama diperjalanan ku setiap hari nya menuju pagi dan sore hari ku.
Dan ku dapati ternyata hati ku masih gusar, hati ku seperti kekurangan oksigen, suhu tubuh ku seketika menjadi panas, ketika ku dapati org seperti itu dijalanan ku setiap hari nya..
Lantas setelah melihat mobil putih itu, aku menjadi seperti org2 yg ku lalui diawal, yg egois, yg emosian, kurang bersabar atau tidak berhati.
Pikiran mulai tak stabil, ritme detak jantung ku semakin kencang, semakin kencang juga lah speed motor yg ku kendarain.
Ku kerutkan kening ku, dan ku dapati, Hati ku masih gusar dan sesak...

Dan skrng aku paham dan coba mengerti untuk setiap org yg ku lalui dijalanan itu, ketika dia emosian, acuh dan abai, kemudian menyelinap dijalanan sempit yg nyaris menyenggol org disamping nya, ternyata tentu ada sesuatu hal yg baru dilalui nya, entah dia yg baru saja berantem dengan pengendara lain, atau dia yg buru2, atau baru saja di pecat atau mungkin juga dia baru bertemu org angkuh dan tinggi hati yg menyerempet kendaraan nya ituu atau bisa saja dia baru bertemu org yg pernah melukai hati nya, atau org yg pernah menganggap nya rendah.

Kita tidak tau, tapi mari mencoba untuk paham dan coba mengerti. Mungkin hari yg dilalui nya berat atau mungkin hati nya sedang gusar.

Dan sontak aku teringat tentang pergumulan ku akhir2 ini untuk mewujudkan planning ku yg ke 2 yg ada dihati ku tadi yg sempat aku pikirkan dijalanan tadi pagi saat pergi kerja.

Di akhir Februari ini, Keputusan ku semakin tepat . Untuk tidak melalui jalanan itu lagi dan kemudian mencari jalan yg baru yg lebih tenang, dimana tak akan ku temukan org2 yg abai, acuh, org2 yg sombong, dan tinggi hati yg menganggap pengendara sepeda motor lebih rendah status sosial nya dari pada org yg menaiki mobil putih yg dimiliki nya.
Mari kita temukan tempat2 makan yg baru untuk kita jadikan tempat menghilangkan haus dan lapar, tempat baru untuk tempat berdiskusi, dimana tempat itu tidak akan membuat hati dan pikiran mu gusar krna mengingat2 sesuatu yg lampau.
Dimana jalanan yg baru itu berlimpah oksigen dengan suasana yg baru jga dan tidak akan di lalui oleh org yg abai, acuh, org2 sombong,  tinggi hati, atau org2 yg tidak berakhlak dan tidak membeda2kan.

Sesuatu hal yg tidak kebetulan, perasaan kalut itu tetap masih ada hingga saat ini, yg tertuju pada 1 titik dan 1 moment pula, aku pikir ini cara Tuhan supaya aku dapat merasakan perkembangan hati ku atas kegusaran yg selama ini ku rasakan...
Dan yahhh, ternyata gusar, kalut itu masih memenuhi hati ini. 
Already, semangaaaaat..
Mari perlahan kita akhiri kesesakan diperjalanan yg selalu kita lalui i supaya bisa menghirup oksigen ini dengan bebas tanpa berpikir bertemu dengan org yg tak berhati dijalanan itu.

Dan yah, ternyata hari ini Hari Valentine, tpi pagi ku telah lebih dulu merasakan kegusaran itu dijalanan hehe..

But, whatever, Happy Valentine Relisna.



Medan, 14 Februari 2023
With Love,




Relisna Ismawati Nainggolan













Komentar

Postingan populer dari blog ini

UNTUK KITA YANG MERAYAKAN MIMPI. #ColdplayJakarta

Dear My Self and Future Husband.

25 y.o